Ruang Tamu, 2 Desember 2012
sepasang earphone menempel di rongga telingaku. Mereka yang berada di dalam sana bernyanyi, berusaha menghibur, membawaku kembali keatas. Heum, bukan, lebih tepatnya, mereka berusaha mengembalikan mood baikku berada di titik semula. Normal.
Hari ini aku merasa aneh, kosong, linglung. Bukan karena dia yang sedang sibuk dengan tugas besarnya. Namun karena diriku sendiri yang sedang merasa suntuk dengan semuanya. Padahal aku baru saja pulang dari Jogja-Semarang tiga hari kemarin dan tugas kuliah pun tidak liar seperti semester sebelumnya. Apa ini?
Aku seperti berada di titik paling rendah dari kondisi normal pada diriku. Malas memang sudah sifat dasar, tapi takaran meningkat. Mungkin puncaknya hari ini.
Banyak hal terbengkalai. Salah satu dari peer besar sudah selesai, seminar. Masih ada dua lagi. Aku menganggap itu berat, padahal ketiganya memiliki posisi yang sama. Badanku yang gempal seperti menolak. Sejak awal, aku sudah merasa kalo posisi itu rawan dan aku tidak mau. Tapi aku mengiyakan karena nuraniku yang berbicara.
Sudahlah, Riska. Tak ada gunanya menyesali. Lebih baik jalani walau sulit. "Jangan gampang ngeluh. Nikmati aja" Kata si gemuk waktu itu.
PS: Gemuk, maafkan karena hari ini aku menyebalkan. Pasti kamu kesal. Dibilang bego enam kali ya? Maaf. Akunya rungsing sendiri. Hehe. Semoga cepat selesai tugas besarnya. Berkabar ya. Aku disini kok, selalu :)
Sudahlah, Riska. Tak ada gunanya menyesali. Lebih baik jalani walau sulit. "Jangan gampang ngeluh. Nikmati aja" Kata si gemuk waktu itu.
PS: Gemuk, maafkan karena hari ini aku menyebalkan. Pasti kamu kesal. Dibilang bego enam kali ya? Maaf. Akunya rungsing sendiri. Hehe. Semoga cepat selesai tugas besarnya. Berkabar ya. Aku disini kok, selalu :)
#memutar Barry Manilow - Mandy #MenungguPesan
Desember,
Aku takut menghadapi kamu.
Sangat.
Jangan ada kejadian buruk seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ku mohon.
Amin.
Aku takut menghadapi kamu.
Sangat.
Jangan ada kejadian buruk seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ku mohon.
Amin.
Hujan,
Kereta,
Eskrim,
Milo hangat,
Kopi,
Tiramisu,
Saus tomat,
Kecap,
Jogja,
Solo,
Mocca,
Gigi,
Wisuda,
Jam tangan,
Kita.
#SelamatDatangHujan #Us #Monolog #FavouriteThings #Amin
Disela-sela tugas besar, masih saja sempat untuk bercerita disini. Dasar Riska. Yasudalah..
Helo! Kamu ingat kemarin, Om? Kemarin, 27 keempat punya kita.
Kamu disana, aku disini.
Kamu sibuk dengan acara keluarga di Semarang, aku sibuk dengan laptop dan ya, seminar.
Entah kenapa tiap bulan selalu ada cerita unik kadang aneh.
Hahahahaha namanya juga kita ya om :p
Bulan keempat di mana aku dan kamu bukan lagi sepasang sahabat tukang curhat.
Bulan keempat di mana aku dan kamu menjadi kita.
Bulan keempat di mana kamu menjadi alasan mengapa aku masih teguh dengan impian-impianku.
Bulan keempat di mana obrolan ngga penting sampai sangat penting kita isi.
Bulan keempat di mana keceriaan, kebodohan, kekonyolan, ejekan berada didalamnya.
Semoga masih ada 27 berikutnya untuk kita ya, Om Brutus.
Amin.
Helo! Kamu ingat kemarin, Om? Kemarin, 27 keempat punya kita.
Kamu disana, aku disini.
Kamu sibuk dengan acara keluarga di Semarang, aku sibuk dengan laptop dan ya, seminar.
Entah kenapa tiap bulan selalu ada cerita unik kadang aneh.
Hahahahaha namanya juga kita ya om :p
Bulan keempat di mana aku dan kamu bukan lagi sepasang sahabat tukang curhat.
Bulan keempat di mana aku dan kamu menjadi kita.
Bulan keempat di mana kamu menjadi alasan mengapa aku masih teguh dengan impian-impianku.
Bulan keempat di mana obrolan ngga penting sampai sangat penting kita isi.
Bulan keempat di mana keceriaan, kebodohan, kekonyolan, ejekan berada didalamnya.
Semoga masih ada 27 berikutnya untuk kita ya, Om Brutus.
Amin.
#DiselaSeminar #NowPlaying #Gigi dan #Mocca
"saat berbagi cerita, selalu ada kehangatan didalamnya" - Hanif Abduh, 24 tahun, lelaki gendut dan bergelambir.
Kalimat itu kamu ucapkan saat aku dan kamu belum menjadi kita, seperti sekarang. Dan memang, setiap berbagi cerita -dengan siapapun- ada sesuatu disetiap kata yang dilontarkan. Kehangatan, rasa peduli, dan mungkin merasakan apa yang si pencerita itu rasakan.
Sudah lama aku merasakan kehangatan dalam bercerita. Dengan teman, sahabat, dan situ :p Pada dasarnya sih, aku memang senang berbagi cerita. Lebih banyak cerita konyol mungkin. Yaaa biar memberi warna juga buat orang lain *ngek.
Dan kamu, tuan pelukis cahaya. Terimakasih sudah bercerita banyak tentang apa yang ada kamu alami, kamu rasakan, tanpa aku tanya terlebih dahulu. Menjadi pendengar yang baik untuk teman-teman sudah aku lakukan sejak duduk dibangku sekolah. Tapi, kalau untuk *ehem ya itulah* baru kali ini bwahahahaha *ngakak guling-guling.
Anggap aku buku harian. Tempatmu berkeluh kesah, senang, sedih, bingung, semuanya. Ya? I'm gonna take you inside my space, tuan! :)
#nowplaying Mocca - Bundle of joy
Halo kamu, selamat malam.
To the point aja ye, saya ngga suka sama kamu. Saya males liat kamu di timeline. Bawaannya pengen nge-mute. Malah nge-unfollow. Saya jijik kalo ketemu kamu. Saya... Eugh! Intinya, saya benci kamu, nona.
Aku tau ini ngga baik. "jangan memelihara kebencian" kata dia sih gitu. Tapi perasaan kayak gini spontan, gabisa di tahan. Baru kali ini aku ngga suka sama orang sampe segininya. Ya gimana? Maaf-maaf deh.
Padahal ini bulan baik. Maaf Ya Allah, dibulan baik ini aku malah menumbuhkan rasa benci pada seseorang.
Abaikan riska, abaikan.
To the point aja ye, saya ngga suka sama kamu. Saya males liat kamu di timeline. Bawaannya pengen nge-mute. Malah nge-unfollow. Saya jijik kalo ketemu kamu. Saya... Eugh! Intinya, saya benci kamu, nona.
Aku tau ini ngga baik. "jangan memelihara kebencian" kata dia sih gitu. Tapi perasaan kayak gini spontan, gabisa di tahan. Baru kali ini aku ngga suka sama orang sampe segininya. Ya gimana? Maaf-maaf deh.
Padahal ini bulan baik. Maaf Ya Allah, dibulan baik ini aku malah menumbuhkan rasa benci pada seseorang.
Abaikan riska, abaikan.
#RuangMini #BiskuitCokelat
Aku dan kamu baru saja menjadi kita. Agak canggung memang, wajar. Karena apa yang masing-masing dari kita alami sebelumnya tidak sederhana.
Aku dan kamu sama-sama dalam tahap belajar, hanya saja apa yang kita pelajarinya itu berbeda. Seperti yang kamu katakan "pelan-pelan aja. Aku ngerti kok".
Kita berjalan, mengikuti alur, bagaimana hasil akhir itu urusan belakangan.
Dan kamu, tuan semut, ada banyak alasan dibalik semua tingkahku yang seringkali membuatmu kesal. Salah satunya ngaret. Nanti, suatu saat akan aku beritau kok. Tapi ngga sekarang, ya :)
Saat ini aku hanya bisa ber-ora et labora. Berdoa dan berusaha. Semoga apa yang sedang dijalani sesuai dan baik untuk kita.
Ya, Semoga, Amin.
#nowplaying mocca - you and me againts the world
Aku dan kamu sama-sama dalam tahap belajar, hanya saja apa yang kita pelajarinya itu berbeda. Seperti yang kamu katakan "pelan-pelan aja. Aku ngerti kok".
Kita berjalan, mengikuti alur, bagaimana hasil akhir itu urusan belakangan.
Dan kamu, tuan semut, ada banyak alasan dibalik semua tingkahku yang seringkali membuatmu kesal. Salah satunya ngaret. Nanti, suatu saat akan aku beritau kok. Tapi ngga sekarang, ya :)
Saat ini aku hanya bisa ber-ora et labora. Berdoa dan berusaha. Semoga apa yang sedang dijalani sesuai dan baik untuk kita.
Ya, Semoga, Amin.
#nowplaying mocca - you and me againts the world
Published with Blogger-droid v2.0.6
Selamat malam tuan semut yang datang dan pergi sesuka hati kayak ingus.
Baru saja kamu bilang kalo kamu lengkap layaknya pasar. Lengkap apanya? Mari aku ingat-ingat. Iya kamu menyebalkan, iya kamu baik walau lebih sering ngga, iya kamu ramah, iya kamu tukang bikin orang bingung, iya kamu lebay, iya kamu rese, iya kamu aneh, iya kamu pintar menyamar. Heummm, iya sih.
Soal menyamar, tuan Semut tau tidak? Sore tadi aku jalan-jalan dengan seorang teman. Ternyata kamu diam-diam mengikuti ya? Ayo ngaku! Kamu menyamar jadi trotoar, bangunan tua, ruas jalan, bahkan parfum! Masih belum mau ngaku juga? Sering aku memergokimu sedang mengintip disana. Bahkan malam ini. Kamu menyamar menjadi lagu yang membuatku terbawa pada dimensi lain. Terbawa pada sebuah ruang yang sudah aku kunci rapat. Sialnya kunci itu ada di genggamanku, jadi dengan mudah aku bisa membukanya kembali.
Seisi kota ini sepertinya sudah dikuasai olehmu untuk disulap menjadi dirimu dengan wujud berbeda. Angkot, mall, gedung bioskop, toko buku, gedung pertemuan, 'jalur gaza', tukang mie kocok, lomie, pan cake, potongan tiket, tambal ban, hujan, dan segala hal yang berbau tempat berjarak ribuan kilometer dari sini adalah korbannya. Masih banyak lagi sih.
Berkat penyamaranmu yang super hebat itu, aku mengingkari janji yang sudah aku rancang dengan diriku sendiri. Sudah dua kali, dan tidak akan ada yang ketiga karena aku tau, hasilnya pasti sama. Gagal.
Ha? Apa? Kamu ingin tau apa janjinya? Sepenting apa jawaban itu buat kamu, tuan? Hahahahahaha! :p
Kesalahan terbesarku adalah sudah membuat kastil yang sangat megah dalam memoriku yang minim. Itu sebuah kesalahan besar dan fatal. Menghasilkan aku saat ini. Aku yang menjadi takut untuk berfikir positif dalam segala hal, termasuk kamu, tuan semut.
#nowplaying The Groove - Satu Mimpiku
Kesalahan terbesarku adalah sudah membuat kastil yang sangat megah dalam memoriku yang minim. Itu sebuah kesalahan besar dan fatal. Menghasilkan aku saat ini. Aku yang menjadi takut untuk berfikir positif dalam segala hal, termasuk kamu, tuan semut.
#nowplaying The Groove - Satu Mimpiku
Tadi, baru saja. Aku ditawari semangkuk baso yang sangat menggiurkan oleh seorang teman. Sebut saja, tuan Semut. Bihun sayur, dengan sambal dan cuka. Segar sekali! Kalimat yang diucapkan tuan Semut sangat meyakinkan. Tapi, entah kenapa aku menolak. Seperti ada sesuatu yang bilang "jangan ca, itu ada formalinnya. Ngga baik buat kesehatan, nanti kamu sakit. Susah sembuhnya" padahal? Itu adalah makanan favoritku! Favorit sekali! Aku menolak perlahan, tertunduk lesu, kemudian berpikir keras.
#EfekTugasMPK
Ini tulisan pertama setelah hilangnya mood menulis menjadi trending topic di pikiranku. Bolehkah aku sedikit bercerita disini? Ah masa ngga boleh, ini kan duniamu, riska. *iya, ngomong sendiri lagi*
Setiap ada hasrat menulis, selalu kayak gini tahapnya: ngetik - dibaca - CTRL A - delete. Selesai. Kenapa? Entahlah, aku juga bingung. Apa ada hubungannya dengan kalimat yang ditulisnya waktu itu? *mikir *gamau jawab. Akhir-akhir ini (yang sebenarnya sudah sering dilakukan dari dulu tapi menjadi jarang) aku sering melakukan percakapan dengan diri sendiri. Bahasa enaknya, ngomong sendiri. Dan itu sering terlihat oleh beberapa teman. Hahahahahahaha mungkin gila, tapi aku punya banyak alasan untuk itu.
Ngomong sendiri, ngomong sama kaca, ketawa sendiri dan bla bla bla yang dilakukan dengan diri sendiri itu menenangkan. Tidak perlu takut ngga diwaro dengan lawan bicara, karena toh lawan bicaranya diri kita sendiri kan? Ngomong sendiri itu menyayangi diri sendiri. Terkadang kita lupa mendengar suara dari hati kecil sendiri karena terlalu sibuk memikirkan apa kata orang (very me). Berbicara dengan diri sendiri itu, heuuumm membuatku mengendalikan apa yang ada dalam diri. Ngomong sama kaca, sibuk dengan pikirannya, lebih membuat apa yang ada didalam hati keluar. Maksudnya, hal kecil yang ingin diceritakan pasti terucap. Tanpa harus takut si lawan bicara menceritakan lagi pada orang lain. Tentu saja, lagi-lagi karena lawan bicaranya adalah diri kita sendiri.
Kekurangannya hanya satu, dianggap gila oleh orang lain. Tapi aku ngga peduli sih, karena itu caraku untuk (setidaknya) membuat diriku tenang, nyaman dan lega. Setiap orang punya punya caranya sendiri kan dengan 'me time'-nya? :)
"keuntungan dari berbicara dengan diri sendiri adalah anda tahu setidaknya diri anda sendiri mendengarkan" Franklin P. Jones, penulis kutipan motivasi Amerika
Serikat.
Dan aku menyadari, betapa banyaknya kata 'diri sendiri' dalam tulisan ini. Terlihat kalau mood menulisku memang masih berada dibawah. Jelek sekali. Yasudalah.
Dan aku menyadari, betapa banyaknya kata 'diri sendiri' dalam tulisan ini. Terlihat kalau mood menulisku memang masih berada dibawah. Jelek sekali. Yasudalah.
Hujan, terimakasih kamu telah datang hari ini.
Sudah lama aku menantikan kehadiranmu.
Lewat tetesan yang kamu berikan ke bumi,
aku bisikan beragam kerinduan dan pesan untuknya.
Sssssst!
Ini hanya antara aku dan kamu ya, hujan!
Tidak ada seorang pun yang tau.
Jika berkenan,
sampaikan pesanku padanya, ya!
Tapi bisik-bisik,
jangan sampai orang lain mendengar, oke?
Terimakasih hujan, sekali lagi.
Kamu memang temanku yang baik,
semoga kamu juga meraasakan yang sama :)
Sudah lama aku menantikan kehadiranmu.
Lewat tetesan yang kamu berikan ke bumi,
aku bisikan beragam kerinduan dan pesan untuknya.
Sssssst!
Ini hanya antara aku dan kamu ya, hujan!
Tidak ada seorang pun yang tau.
Jika berkenan,
sampaikan pesanku padanya, ya!
Tapi bisik-bisik,
jangan sampai orang lain mendengar, oke?
Terimakasih hujan, sekali lagi.
Kamu memang temanku yang baik,
semoga kamu juga meraasakan yang sama :)
#RuangMini #TehHangatDanSelimutSnoopy #PesanRahasia
Aku sedang mengalami, entah apa namanya. Lebih banyak melamun, jalan-jalan, sibuk dengan pikiran sendiri, monolog, tatapan kosong. Tertawa terbahak-bahak dengan suaraku yang membahana masih sering terdengar, namun ketika diam, kembali aku bermain dengan pikiranku. Apa ini? Titik jenuh kah? Jenuh dengan semuanya. Banyak hal kecil menjadi besar karena aku yang memikirkannya begitu dalam. Bosan dengan rutinitas yang gitu-gitu-aja. Harusnya aku berpikir out of the box, bahasa gayanya.
Mendapatkan sesuatu dari hasil kerjaku yang pertama, membuatku berpikir untuk pergi sejenak. Mencari sesuatu bersama kereta dan tas ransel biru kucel milikku. Sebentar saja, paling dua atau tiga hari. Tapi kalender seolah menolak, libur 'dempet' datang ketika aku sudah memiliki janji dengan seorang sahabat dihari sabtu. Yaaa, mau bagaimana lagi?
Banyak senior bilang, apa yang aku rasakan adalah wajar. Ini merupakan fase jenuh dalam hutan belantara bernama universitas. Aku menyebutnya hutan, memang seperti hutan. Jika tidak pintar dalam memilih jalan, akan terperosok dalam berbagai jebakan.
Banyak senior bilang, apa yang aku rasakan adalah wajar. Ini merupakan fase jenuh dalam hutan belantara bernama universitas. Aku menyebutnya hutan, memang seperti hutan. Jika tidak pintar dalam memilih jalan, akan terperosok dalam berbagai jebakan.
Hanya bisa berdoa dan berusaha, semoga aku cukup pintar memilih jalan, sehingga tidak terperosok dalam berbagai bentuk jebakan. Semoga, Amin.
#MingguSiang #RuangMini #EskrimDanLangitMendung
Ini lagu jaman SD sampe sekarang masih enak aja :) kalo diliat-liat, Duta, si vokalis ngga berubah ya, ngga keliatan kalo udah tua. Padahal pas aku SD, dia umurnya berapa coba? huahahahaha!
Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu
Cukup hinakan dirimu untuk s'lalu ku nantikan
Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku
Sanggupkah kita bertahan disaat kita jauh
Seberapa hebat kau untuk ku banggakan
Cukup tangguhkah dirimu untuk s'lalu ku andalkan
Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang
Sanggupkah kau meyakinkan di saat aku bimbang
Chorus :
Celakanya
Hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu
Hanya kaulah yang benar-benar memahamiku
Kau pergi dan hilang ke manapun kau suka
Celakanya
Hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan
Hanya kaulah yang sanggup untuk ku andalkan
Di antara pedih aku selalu menantimu
Mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak
Mengubur semua indah kenangan
Tapi aku selalu menunggumu...di sini....
Bila saja kau berubah pikiran
#A-Net #Ruang10
Mengungkapkan apa yang aku rasakan beberapa minggu yang lalu, hingga detik ini:
saat
ini
aku
merasa
sangat
jauh
denganmu.
aku
atau
kamu
yang
menjauh?
atau
keadaan
yang
membuat
kita
seperti
ini?
saat
ini
aku
merasa
sangat
jauh
denganmu.
aku
atau
kamu
yang
menjauh?
atau
keadaan
yang
membuat
kita
seperti
ini?
#RuangMini #BersamaSelimutSnoopy
Menganggap sesuatu istimewa, hanya dari satu sisi.
Aku saja, karena aku yakin kamu tidak.
Sedih, senang, bingung, marah dengan segala sikapmu padaku.
Padahal kamu sendiri?
Hahaahaha aku yakin tidak.
Karena apa yang kita alami sebelumnya tidak sederhana.
Bodoh memang.
Tapi bukankah jatuh cinta itu membuat setiap orang yang mengalaminya mendadak jadi hilang akal sehat?
Eh, itu terlalu berlebihan.
Heuumm.. Tapi menjadi bodoh memang lebih pas.
Jatuh cinta,
dengan orang yang itu-lagi-itu-lagi.
Padahal aku pernah jatuh,
terjerembab,
bahkan anjlok sangat jauh,
karenamu.
Harusnya aku belajar dari sana ya?
Ini sedang dalam tahap itu.
Walau sulit,
sangat.
Jatuh cinta,
dengan orang yang itu-lagi-itu-lagi.
Padahal aku pernah jatuh,
terjerembab,
bahkan anjlok sangat jauh,
karenamu.
Harusnya aku belajar dari sana ya?
Ini sedang dalam tahap itu.
Walau sulit,
sangat.
Geli juga menulis kata 'jatuh cinta',
sounds like benar-benar kasmaran! Huahahahahaha!
Ngga banget yes -___-
Kamu dan aku, memang rumit.
Entah hanya aku yang menganggap seperti itu ya?
Bukan Riska namanya,
kalau tidak mempersulit diri sendiri.
Aneh? Memang :)
kalau tidak mempersulit diri sendiri.
Aneh? Memang :)
#ruangAvikom #menungguEmail
Diruangan mojok itu biasa kita menghabiskan waktu. Tertawa, bercerita, diskusi, tidur, dan akhir-akhir ini lagi sering karaoke. Pulang malam gara-gara itu sudah lazim buatku, mungkin beberapa dari kalian mengiyakan. Sebenarnya ruangan itu bukan hanya milik kita, tapi yaaaa memang selalu anak-anak ini yang nongkrong bahkan menginap disana. Bersama kalian, tempat itu menjadi hangat dan selalu ramai :)
Semalam kita menonton video hasil karya movie lab, kalian tau? Aku menitikan air mata! Padahal aku adalah sejenis manusia yang sulit menangis -..-. Senang, terharu, dan sedih. Kebersamaan seperti itu mungkin tidak akan bisa diulang. Memang yang direkam oleh mata kamera hanya segitu, tapi yang terekam dalam memoriku lebih dari itu! Kalau di bongkar, sepertinya otakku sebagian besar memuat kejadian-kejadian konyol bersama kalian ahahahahahahahaha *ini lebay*
Kalau kata Vika ditulisannya, "Mungkin belum saatnya bicara lebay kalau 'kita' adalah keluarga yang dekat. Karena sejujurnya belum ada masalah besar yang pernah kami selesaikan bersama. Jelas alasannya adalah kita belum mendapat masalah besar itu." Aku sependapat. Sejauh ini (menurutku) belum ada masalah besar yang kita selesaikan bersama. Atau jangan-jangan ada tapi menanggapinya dengan cara khas kita sendiri? Ah dari pandangan aku sih, sejauh ini masih biasa aja, belum ada yang 'wow'.
Aku merasa punya jadwal khusus untuk nongkrong disana, bersama kalian tentunya. "Kalo lagi bareng anak-anak, yang lagi sakit bisa jadi sembuh ahahahaha" kalimat Nunuy itu menyadarkanku. Aku sering bilang, moodbooster-ku yang paling besar adalah makan dan tidur. Sekarang nambah satu, kalian :') Kebersamaan dengan kalian membuatku teringat pada jaman putih hijau (karena seragam SMA-ku ijo). Aku merasakan kenyamanan yang sama dari keduanya. Aaaaaaaaaaaaa :')
Ini adalah periode terakhir aku di kepengurusan KMJ, semoga kehadiranku berarti ya buat kalian *ngarep ahahahahaha* Aku sering mengatakan ini dan aku baru menyadari kalau kalimat ini ngena banget, tiada kesan tanpa kehadiranmu. Kalian telah memberikan kesan dan warna tersendiri untukku. Terimakasih sangat, ya! Maaf juga sering bikin ruangan mojok itu rusuh gara-gara suaraku yang membahana wekekekekek. Cup cup mwah! KMJ, Jurnalistik! Jurnalistik! Jurnalistik! :) :*
Halo Riska, apa kabar?
kabar? Alhamdulillah lumayan
Aku dengar, kamu sedang banyak tugas ya?
Ahahahahahaha yaaaa begitulah kira-kira. Nasib mahasiswa semester enam sih begini.
Kalau memang benar ada tugas, mengapa kamu diam saja dan melamun?
Aaaaaaaa tugas buat besok membosankan! Ini buku ketiga yang aku rangkum dalam mata kuliah yang sama. Terlebih memang lebih menyenangkan melamun daripada mengerjakan tugas ehehehe.
Pemalas!
Memang. Karena itu sifat dasar manusia, tapi memang kadar malas dalam diriku terlalu banyak :|
Ah sudahlah, Bagaimana kabar teman-temanmu?
Beberapa dari mereka ada yang sedang tidak enak badan, ada yang sedih, ada yang galau. Tapi kalau sudah bercampur jadi satu, selalu ada tawa didalamnya. Mendadak sembuh kalau kumpul bareng. Gitu sih kata salah satu temanku.
Rumah? Bagaimana komunikasimu dengan orang rumah?
Sebenarnya aku rindu diam dirumah seharian. Bercanda tawa dengan Ibu, Bapak, Ade juga Yaya. Sedih juga waktu Ibu bilang "asa aneh liat kamu dirumah". Aduh, imej-ku memang lekat dengan jarang diam dirumah. Yaaaa aku pulang malam bukan tanpa alasan. Karena aktivitasku dikampus memang dari pagi sampai sore. Malamnya aku manfaatkan untuk tertawa di ruangan yang mojok itu. Disana, mood jelekku bisa naik seketika melihat perilaku masing-masing dari mereka yang, bodor. Makanya aku betah berada disana :)
Oooohh begitu. Kalau kisah yang lain? huahahahaha!
Ahahahahahaha! kepo deeeeeh! :p untuk saat ini aku simpulkan rumit. Mungkin hanya aku yang menganggap seperti itu. Kadang memang sering mempersulit diri sendiri sih. Yaaaa apa yang aku alami sebelumnya tidak sederhana. Juga sekarang :)
Terus dengan semua hal yang aku tanyakan tadi, apa yang ingin kamu lakukan sekarang, Ris?
Sekarang? Aku hanya ingin mengistirahatkan mata sejenak. Ngantuk sueeeeeeeer! Tadi ada demo depan kampus, jadi baru bisa pulang malem :( Tapi gimana, gakan bisa tidur. Tugasnya juga belum beres :(
Kalau begitu, segera kerjakan tugas-tugasmu yang banyak itu, Riska! Semangat ya! Kalau bekerja dengan sungguh-sengguh, hasilnya akan setimpal kok. Ora et Labora yaaaa! :)
Makasih ya, tapi untuk saat ini gada semangatnya. yang ada ngantuk :(
Halaaaaaahhh, dasar tukang tidur!
(Kira-kira seperti itu percakapanku dengan diri sendiri. Gila? Biar. Ada masanya kayak gitu kali -membela diri-)
Ada kalanya aku ingin mengunci semua pikiran positif yang ada disini (nunjuk kepala). Karena ketika apa yang positif itu tidak kesampaian, rasanya seperti terjun dari ketinggian ribuan meter tanpa menggunakan parasut. Tegang, deg-degan kemudian sakit.
Negatif thinking itu ada baiknya juga. Membuat kita menjadi lebih hati-hati dan tidak berharap banyak. Jeleknya? Bikin takut dalam bertindak, khawatir akan segala hal, terlalu banyak pertimbangan. Tapi aku lebih memilih berpikir negatif, anggap saja itu sebuah antisipasi jika suatu saat angan-angan yang sudah dirancang sangat apik tidak kesampaian.
Karena aku orangnya gampang kesenengan, sekali lagi, lebih baik aku mengunci semua pintu pikiran positif itu. Antisipasi.
Berhenti mendorong untuk terus-menerus kesenengan, Riska. Kamu sudah pernah terperosok sangat jauh, belajarlah dari sana, jangan sampai terjadi lagi untuk yang kedua kalinya.
Berhenti mendorong untuk terus-menerus kesenengan, Riska. Kamu sudah pernah terperosok sangat jauh, belajarlah dari sana, jangan sampai terjadi lagi untuk yang kedua kalinya.
Setelah melalui malam dengan susah tidur, ditemani si Tapir via sms, akhirnya aku terkapar sekitar jam setengah tiga pagi. Alarm HP-ku bunyi, jam enam katanya. Ibu juga membangunkan. Dan tau? Aku gampang sekali bangun! Padahal cuaca pagi itu cocok buat kembali menarik selimut. Demi kereta loh! :D
Beres-beres kamar, cuci piring, kemudian mandi. Ibu duluan ke sekolah, takut anak muridnya nunggu katanya. Selesai bersiap, bareng Yaya aku mengendarai si montok menuju sekolah Ibu. Sesampainya disana, sekitar 9 murid kelas 5 yang ikut. Badannya ada yang segede aku, ada juga yang kecil banget hihi. Lucu :)
Didalam angkot menuju stasiun! Yihaaaaa! |
Ditemani rintik hujan, aku bersama rombongan anak kecil ini naik angkot menuju stasiun. Sepanjang jalan, aku menyeringai, senyum-senyum sendiri. Entahlah, bahagia banget rasanya bisa naik kereta setelah sekian lama. Terakhir waktu trip Jogja-Solo Juli lalu. Waaaaaaaaa!
Sekitar jam setengah sembilan sampai stasiun. Ibu beli tiket, aku menjaga 9 bocah ini (10 sama Yaya) takut-takut mereka berpencar. Berjalan melewati berbagai rel "jalur 3 ya. Keretanya warna oranye" kata Ibu memberitahu anak muridnya, aku mengikuti dari belakang. Ibu sengaja memilih hari Minggu, karena sepi. Kalau hari kerja, padet banget. Gitu katanya.
Aku masih dengan perasaan riang tapi ditambah sedikit kesal karena belum mengerjakan 'tugas biologi' pagi-pagi (ngerti lah ya). Tersenyum simpul aku melihat rangkaian gerbong, rel, dan aktifitas distasiun. 'Halo kereta, kita bertemu lagi!' kataku dalam hati.
Kereta dan rel. Mereka menjadi satu kesatuan, saling melengkapi. Rel akan useless kalau tidak ada kereta, juga sebaliknya. So sweet ya! :')
Rute pertama Bandung - Padalarang. Aku duduk memandang orang lalu-lalang. "jangan takut kelaparan kalo naik kereta ekonomi, tapi takut uang jajan abis gara-gara banyak tukang dagang" kalimat itu yang aku pegang. "naik kereta ekonomi berasa naik kereta makan" Itu kata Bapak. Dan memang, baru sampai stasiun Cimindi aja uang sudah habis 12.000 hahahahahaha emang dasarnya tukang jajan sih!
Murid-murid Ibu sangat antusias, sama sepertiku. Celotehan khas anak SD, aku melihat mereka seperti flashback ke 10 tahun lalu. Eh, masa-masa SD itu 10 tahun yang lalu ya? Ngga kerasa! Masa-masa dimana kegiatan diisi dengan bermain, tertawa, bersenang-senang, tanpa beban. Tidak seperti sekarang. Wuuuzzzz!
Uni (baju pink) masih menikmati perjalanan. |
Lucu posisinya hahahaha. Rata-rata mereka baru pertama kali naik kereta. At the first time! |
Uni, anak penjaga sekolah Ibu mulai pusing padahal udah dikasih antimo sama Ibu. Bingung, kok ada ya yang mabok naik kereta? Kan jalannya luruuuuuusss terus hahahahaha ada-ada aja :)
Aku sibuk memanjakan mata, melihat hamparan sawah yang jarang aku temui. "kamu mah kayak bule ih, suka liat sawah." Kata Bagas waktu aku bilang soal sawah. Yaiyalah, siapa yang ngga suka liat sawah? Hijau, menyejukan mata bentuknya kayak karpet. Bagus, indah sekali :')
Dari balik kaca kereta, jadi harap maklum kalau burem ehehehe :D |
Aku bermain dengan pikiranku sendiri. Naik kereta, bersama kalian (atau kamu gitu huahahahaha) bercanda bersama, mengomentari tukang dagang yang menjajakan dagangannya dengan cara unik, melihat pemandangan yang tidak biasa kita lihat. Sawah, sungai, pegunungan. Tertawa bersama. Intinya, aku ingin trip bareng kalian, teman-teman SD, SMP, SMA, Jurnalistik, kelas D. Pasti seru! Aaaaaaaaaaa mau! :')
Rute kedua, Padalarang - Cicalengka. Kami pindah tempat duduk, posisinya seperti naik kereta bisnis, saling berhadapan gitu. Enak sih, tapi jadi susah ngontrol murid Ibu, terbukti dengan HP si Icha yang hilang. Hayaaaaahh.. Memang harus ekstra hati-hati sih naik kereta ekonomi itu.
Tau ngga? Barang-barang yang dijual bikin pengen ketawa. Mulai yang masih normal, kayak air mineral, cemilan, buah, kipas, sampai keset, lap, buku gambar, buku mewarnai, boneka, jarum pentul, klimaksnya adalah lem tikus.
"neng boneka Shaun the sheep neng" salah satu pedagang menawarkan pada anak-anak.
"waaaahhh shaun the sheep. Lucu ih. berapaan mang?" Tanya anak disebelahku
"10ribu neng. Sok atuh mangga" Mang boneka semangat
"ah, meni 10ribu ih mang, mahaaaal. seribu aja atuh" Ini anak sebelah nawarnya ngga kira-kira, pikirku.
"aah si neng, seribu mah cuma dapet kupingnya doang neng" kata si mamang boneka sambil ngeleos pergi. Aku menahan tawa. Ada-ada aja ini anak kecil ahahahahaaha!
Rute terakhir, Cicalengka - Bandung. Pindah tempat duduk lagi, Ibu ngerasa susah ngontrol anak-anaknya kalau di tempat duduk tadi. Selama perjalanan, kami ngga keluar kereta sama sekali. Benar-benar jalan-jalan naik kereta, tanpa turun. Cuaca hari itu konsisten. Mendung, diiringi hujan. Aku tersenyum memandang keluar melalui jendela. Menikmati hujan didalam kereta. Dua hal yang sangat aku sukai. Terimakasih, Tuhan :)
Kembali ke Bandung dengan perasaan senang. Masih ingin jalan-jalan naik kereta, tapi yang lebih jauh. Jakarta gitu misalnya, kalau Solo kejauhan, membutuhkan waktu yang panjang, nanti aja pas liburan ehehe :D
Nanti kita bertemu lagi ya, kereta! Meskipun banyak transportasi canggih lainnya, kamu tetap favoritku! Sampai jumpa lagi :)
"Besok Ibu sama anak kelas 5 mau naik kereta ke Cicalengka terus ke Padalarang, mau ikut?" Kalimat itu membuatku bangun dari posisi santai menonton tv. "Mau!" jawabku semangat.
Kereta, iya kereta. Aku sangat menyukai moda transportasi bebas macet itu, juga menyukai pendamping setianya, rel.
Sejak kecil, aku selalu berpergian jauh (terutama saat mudik) menaiki rangkaian gerbong ini. Bertemu teman, berlari kesana kemari, tidur dilantai, bahkan aku pernah ngompol dikereta! Huaahahahahaha!
Bersamanya, aku bisa melihat pemandangan yang tidak biasa. Yaaaa berhubung belum pernah naik pesawat jadi disini aku bisa memanjakan mataku yang indah dengan biaya yang murah ;;)
hamparan sawah, pegunungan dan sungai, tiga hal yang tak bisa aku lihat di kegiatanku sehari-hari. Sambil diiringi suara rel yang beradu dengan roda dan bebatuan. Aaaaaaaaa love that! Can't wait for tomorrow! <3
hamparan sawah, pegunungan dan sungai, tiga hal yang tak bisa aku lihat di kegiatanku sehari-hari. Sambil diiringi suara rel yang beradu dengan roda dan bebatuan. Aaaaaaaaa love that! Can't wait for tomorrow! <3
Tunggu aku ya di tempatmu ya, kereta! :)
10.38 AM, sebenarnya ini sudah siang.
Waktunya kamu bekerja, matahari.
Kemarin, jam segini kamu sedang ceria-cerianya,
memamerkan pancaran sinarmu yang... Subhanallah sekali!
Walau pada ujungnya kamu mengalah pada hujan.
Tapi hari ini,
kamu tampak malu-malu untuk memamerkan keceriaanmu.
Aku sih, suka cuaca seperti ini.
Permintaanku hari ini, kamu jadi pemalu dulu ya!
Biar mendung yang menjadi pemeran utama.
Terlalu ceria juga tidak baik, lho!
Aku dan teman-teman ingin ngadem dulu bareng si mendung,
nanti besok-besok kamu boleh kok ceria lagi.
Yayayaya matahari? :)
hahahaha #nawar
Waktunya kamu bekerja, matahari.
Kemarin, jam segini kamu sedang ceria-cerianya,
memamerkan pancaran sinarmu yang... Subhanallah sekali!
Walau pada ujungnya kamu mengalah pada hujan.
Tapi hari ini,
kamu tampak malu-malu untuk memamerkan keceriaanmu.
Aku sih, suka cuaca seperti ini.
Permintaanku hari ini, kamu jadi pemalu dulu ya!
Biar mendung yang menjadi pemeran utama.
Terlalu ceria juga tidak baik, lho!
Aku dan teman-teman ingin ngadem dulu bareng si mendung,
nanti besok-besok kamu boleh kok ceria lagi.
Yayayaya matahari? :)
hahahaha #nawar
Beres.
Ternyata kemarin itu salah paham.
Eh, tidak semua, sebagian.
'Aku hanya bingung dalam diam, tidak ada maksud memusuhi'
Begitu katamu,
Tapi kamu tetap merasa salah dengan masalah itu,
lalu kita berdua baikan.
Bodor ya.
Diselipkan tawa konyol tadi sore,
aku keluarkan semua unek-unek selama sebulan.
ahahahahahahaha! Gila!
Awalnya, aku mau memukul lenganmu,
namun berubah gara-gara kesempatannya ngga ada.
Akhirnya, aku menggigit pundakmu dengan keras.
"maaf ye. itu bentuk kekesalanku selama sebulan"
ahahahahahahaha! :p
Berhenti memaksa orang untuk menerima sikap berlebihanmu itu,
karena nyatanya kamu sendiri ngga mau diperlakukan secara berlebihan kan? :)
Selamat berteman kembali, gendut! :)
Jangan ada lagi kekonyolan diantara kita yes --'
#nowplaying Sherina - Persahabatan
Selamat malam, apa kabar? Sudah lama aku tidak menumpahkan tentangmu juga kita disini, dunia seorang Riska Herliafifah. Sempat tertutup oleh seonggok bayangan yang sangat besar, malam ini aku kembali meracau. Semua gara-gara motormu yang terparkir tepat didepanku saat aku sedang menyantap ayam tulang lunak paling enak di kampus haha.
Memandang helm yang penuh stiker dan motor hitam kebanggaanmu itu, membuatku me-rewind semua peristiwa yang kita alami. Berdua, bertiga, berempat, bahkan berbanyak.
Sekarang kita masuk semester 6 di hutan belantara ini. Kenapa hutan? Karena isinya ajaib semua! Tidak perlu aku jelaskan, kamu pasti mengerti *sok yakin* Hampir tiga tahun kita berteman dekat. Aku ingat pertemuan kita pertama kali. Perwalian. Waktu itu kamu membawa kamera kebanggaanmu, canon EOS D350 yang ayahmu berikan saat kamu duduk dibangku SMP. Wajahmu yang ketus, mata sipit, bicara tidak jelas, rambut berponi (pada saat itu) seringkali membuatku malas untuk menyapa.
Sikapmu sejak dulu sampai sekarang tidak berubah. Aku pernah bilang beberapa kali padamu "Ih kamu mah ramah cuma sama orang cantik doang. Aku dicuekin. Rese!" Dan responmu? Hanya melirik dari ujung mata, lalu ngeleos pergi. Kan? Emang menyebalkan! Aku dengan bawelnya bercerita, responmu "ooh, masa? heumm gitu. Yauda sih" bla bla bla... Tapi giliran kamu yang cerita, wuuiihh, aku harus menyimak dengan baik. Bijak sekali manusia ini. Tukang ngelitikin lutut kalau di motor, ngebut-ngebut, nyentil, ngejegal kaki, nutup mata dari belakang, itu hal jail yang selalu kamu lakukan padaku. Meski kini kita berbeda jurusan.
Aku ingat waktu kita bersama empat orang teman menonton film action di sebuah mall. Aku dibonceng si merah, motor bebek biasa dibandingkan dengan si hitam kebanggaanmu sekarang. Tapi untukku, dia memiliki kelebihan tersendiri. Saat nonton, kamu salah beli minuman, teh rasa kurma. Hahaha aku tertawa meledek, kamu hanya melirik lalu berkomentar sedikit.
Aku juga ingat waktu kita bersama dua teman menonton film action (lagi). Habis itu kita berempat makan bebek, lanjut ke roti bakar penuh keju.
Juga waktu aku mengendarai motor dan kamu mengikutiku dari belakang, hujan besar. Kamu berhenti sejenak untuk memakai jas hujan, tapi aku terus saja melaju. Tanggung. Setelah itu tiba kita dipersimpangan jalan, kamu menyuruhku mampir sebentar dirumah nenekmu. Masih hujan. "mau masuk dulu ngga?" tanyamu sambil melepas jas hujan. "ngga ah, langsung pulang aja. udah sore" jawabku yang basah kuyup. "pulang? nih atuh pake jas ujan aku aja. da ujannya masih lumayan gede." katamu sambil memberikan jas hujan berwarna silver. Aku meraihnya. "percuma sih sebenernya, da aku udah basah" kataku sambil melihat kondisi badanku dikaca mobil. "udaaah pake aja. minimal ngga nambah basah" masih dengan wajahmu yang datar, nada bicara sedikit galak. hehe :)
Ada lagi, waktu aku baru selesai foto himpunan dan mampir sebentar di restoran fastfood didekat rumahmu. "aku lagi disini da hahaha" Kira-kira begitu isi pesanku.
"terus? aku baru bangun. sama siapa kamu?" Balasmu.
"sama temen. ooh oke" jawabku seadanya. Aku tidak memintamu untuk datang, tapi tak lama berselang dari situ. Tiba-tiba ada lelaki mengenakan jaket tebal berwarna biru tua mengendarai motor hitam masuk parkiran. Aku sedikit mencondongkan badanku ke kanan, memastikan. Dan itu kamu. Tawaku meledak, temanku mengerti. "loh? katanya baru bangun? ngapain kesini?" tanyaku sesaat setelah kamu menghampiriku. "iya baru bangun. ini liat aku pake baju rumah. si mamah pengen cream soup cenah." katamu sambil melirik kearah kaki. Ooohh pake sendal hotel dengan rambut acak-acakan, aku menahan tawa. Setelah antri, kamu kembali lagi, melihatku "hahahaha kamu kenapa pake kerudung model gitu? makin aja bulet. lingkaran besar lingkaran besaaar" seperti biasa, selalu ada saja celaan untukku.
Ada lagi, waktu aku pulang kuliah dan mampir sebentar di restoran fastfood biasa kita bertemu, karena Ibu ingin cream soup. Aku mengirim pesan singkat
"Aku disini da"
"Kunaon mau nraktir?"
"idih kagak, cm bilang doang yeeey"
Selalu seperti itu. Ketus. Setelah pesan, aku bergegas pulang menggunakan si montok. Dijalan HP ku bergetar. Satu pesan masuk
"Kirain masih ada. aku lagi disini si mama pengen cream soup"
Aku tersenyum. Pasti, setiap aku tidak menyuruhmu datang, kamu malah datang, tapi saat aku memintamu datang, tak terlihat batang hidungmu yang mancung itu dihadapanku. Aneh.
Ini juga, aku ingat, sangaaaaat ingat. 9 Juni tahun lalu. Ibumu masuk rumah sakit dan saat itu kita berencana untuk mengerjakan power point. Awalnya setelah kamu pulang dari RS, namun rencana berubah saat kamu mengirim pesan singkat "Aku disuruh jaga mama, ga bawa laptop pula da gatau mau jaga. tugas gimana atuh?" Kira-kira begitu. Saat itu aku baru selesai rapat, langsung aku pinjam laptop temanku kemudian bergegas menuju rumah sakit. Sesampainya disana, ada ayah, mama, dan sepupumu. Kata mama, kamu kebawah menyusulku. Sebentar kemudian kamu ada dibelakangku.
Membuka laptop, dan aku baru ingat kalau filenya ada di email, tak ada modem disana. Waktu menunjukan jam setengah delapan malam, kita kelimpungan mencari warnet. Akhirnya dapat, didepan salah satu SMA. Setelah itu makan sebentar ditukang nasi goreng, lalu berjalan menuju rumah sakit. Sesampainya disana, aku sedikit bercanda dengan ayahmu kemudian beliau pulang bersama sepupumu. Tersisa aku, kamu, dan mamamu.
Kita mengerjakan tugas bergantian, waktu giliranmu, aku tak kuat menahan kantuk. Aku menyelonjorkan kaki dan menaruh kepala dibantal sebelah lenganmu yang sedang sibuk berkutat dengan laptop. Aku membalikkan badan, tersenyum simpul. Lap-lep, gitu istilah tidur tidak pulas. Kamu sesekali menggangguku. Sampai suatu saat aku tak sengaja merangkul lenganmu, dan reaksimu? Diam. Tidak melepaskan rangkulanku, malah itu semakin kuat. Aku terbangun, sok-sok bangun sebenarnya. "nih udah." katamu sambil memberikan laptop, memandangku sejenak, lalu berdiri. Aku masih mengatur tempo jantungku. Efek adegan rangkulan lengan itu. Kamu tau? Itu seperti adegan film korea!
"udah jam 10. kamu nginep sini aja" katamu sambil merapikan selimut mamamu. Detak jantungku kembali tak teratur, apaan? nginep dirumah sakit? sama cowok? ada ibunya pula. Begitu pikirku. "iya neng, disini aja. udah malem kasian. bawa motor?" Mamamu menambahkan. Aku gelagapan "Iya bawa motor, ica pulang aja tante, gpp jam 10 mah Insyaallah aman hehe" senyum canggung.
Lalu kamu duduk disebelahku "heh gila apa! tidur dimana aku kalo nginep sini? ngaco. Lagian, masa cewek nginep sama cowok. Ada mama kamu pula" kataku berbisik setengah panik. "ini kan ada kursi panjang, kamu tidur di kursi, selonjoran, aku dibawa aja pake karpet. lagian udah malem, mana malem jumat sekarang. ngeri hayoh" kamu meyakinkanku. Aku tetap pulang, walaupun mamamu sudah mengajakku untuk menginap, tetap saja tidak enak, anak perempuan :) lalu pamit pulang. Kamu mengantarkanku kebawah, tapi hanya sampai lift -__-
Di parkiran, aku melirik kearah kamar, terlihat kamu berdiri memandangku. Salting. Lalu aku menunduk. Kamu tau? 9 Juni 2011, Rumah Sakit Advent ruang 402, selalu aku ingat, semuanya :)
Masih banyak peristiwa yang kita lalui bersama. Terlalu panjang jika aku menumpahkannya disini. Kamu, ya kamu duplikat ayahku, sempat mengisi ruanganku yang paling sensitif bernama hati selama 1,5 tahun. Kini, tak ada lagi merinding saat bayanganmu menclok dipikiranku, tak ada lagi merinding saat kamu ada dihadapanku bahkan saat menulis ini, juga si merinding absen. Yang tersisa hanya senyum simpul. Karena kamu sudah mengisi hari-hariku dengan sikapmu yang ajaib, aneh tapi konyol.
Sejak awal tidak ada yang istimewa diantara kita. Hanya - teman - baik. Yang membedakan adalah bagaimana perasaanku padamu yang tak pernah kamu ketahui. Kita tidak pernah berubah, masih seperti ini, saling ejek, kamu yang mendekat saat aku menjauh, berbagi cerita, semuanya. Perubahan hanya terjadi pada diriku sendiri. Ketika dulu takaran mencapai seratus dan kini kembali pada titik nol :)
Ini gila.
Aku serius.
Seingatku, tak pernah aku merasakan kesal sampai seperti ini.
Gemes.
Ya, gemes ingin mencubit lenganmu hingga memar, bahkan berdarah.
Sadis memang.
Jangan seperti abege lah, ingat umur.
Bermusuhan, tidak bertegur sapa.
Padahal jelas-jelas kita saling beradu pandang.
Hanya karena hal itu?
Ya Tuhan, aku hanya bisa menghela nafas panjang.
Menyebut asma-Mu berkali-kali.
Jangan anggap apa yang aku lakukan itu sebagai bentuk permohonan.
Tidak sama sekali.
Itu hanya penyampaian pesan yang iseng, tak ada unsur apapun.
Kita berteman cukup lama.
Dan saling mengenal pribadi masing-masing.
Kamu tau bagaimana aku memperlakukan orang yang aku kagumi,
lalu kenapa kamu ribet sendiri?
Apa harus seperti ini?
Mau sampai kapan?
Masa iya harus aku yang mulai?
Kalau iya, semakin angkuh saja kamu.
Aku hanya tak ingin punya musuh, itu saja.
Sejak awal kita berteman baik,
sangat baik.
Melihatmu dari jauh,
membuat emosiku langsung naik.
Mengingat hal yang membuatmu (katanya) marah,
aku mengelus dada sambil geleng-geleng tak mengerti.
Melihat sikapmu yang tidak menyapa,
walau kita bertatapan,
Aku tertawa konyol.
Kamu tau?
Itu adalah gaya anak SMP atau SMA bahkan SD,
jika sedang kesal dengan temannya.
Dan kamu, berapa usiamu sekarang?
Haha.
Lucu ya.
Jadi kali ini, siapa yang bocah? :)
Aku serius.
Seingatku, tak pernah aku merasakan kesal sampai seperti ini.
Gemes.
Ya, gemes ingin mencubit lenganmu hingga memar, bahkan berdarah.
Sadis memang.
Jangan seperti abege lah, ingat umur.
Bermusuhan, tidak bertegur sapa.
Padahal jelas-jelas kita saling beradu pandang.
Hanya karena hal itu?
Ya Tuhan, aku hanya bisa menghela nafas panjang.
Menyebut asma-Mu berkali-kali.
Jangan anggap apa yang aku lakukan itu sebagai bentuk permohonan.
Tidak sama sekali.
Itu hanya penyampaian pesan yang iseng, tak ada unsur apapun.
Kita berteman cukup lama.
Dan saling mengenal pribadi masing-masing.
Kamu tau bagaimana aku memperlakukan orang yang aku kagumi,
lalu kenapa kamu ribet sendiri?
Apa harus seperti ini?
Mau sampai kapan?
Masa iya harus aku yang mulai?
Kalau iya, semakin angkuh saja kamu.
Aku hanya tak ingin punya musuh, itu saja.
Sejak awal kita berteman baik,
sangat baik.
Melihatmu dari jauh,
membuat emosiku langsung naik.
Mengingat hal yang membuatmu (katanya) marah,
aku mengelus dada sambil geleng-geleng tak mengerti.
Melihat sikapmu yang tidak menyapa,
walau kita bertatapan,
Aku tertawa konyol.
Kamu tau?
Itu adalah gaya anak SMP atau SMA bahkan SD,
jika sedang kesal dengan temannya.
Dan kamu, berapa usiamu sekarang?
Haha.
Lucu ya.
Jadi kali ini, siapa yang bocah? :)
Playlist-ku akhir-akhir ini diisi dengan lagu jaman aku SD. Mulai Sherina, Backstreetboys, Westlife, sampai ini nih duo yang lagunya ngga kalah kece, M2M! Aaaaaaaaaaaaaaaa! Suka sekali! enjoyed ya :)
Well I wonder could it be
When I was dreaming ’bout you baby
You were dreaming of me
Call me crazy, call me blind
To still be suffering is stupid after all of this time
Pre-chorus 1
Did I lose my love to someone better
And does she love you like I do
I do, you know I really really do
Chorus
Well hey
So much I need to say
Been lonely since the day
The day you went away
So sad but true
For me there’s only you
Been crying since the day
The day you went away
Verse 2
I remember date and time
September twenty second
Sunday twenty five after nine
In the doorway with your case
No longer shouting at each other
There were tears on our faces
Pre-chorus 2
And we were letting go of something special
Something we’ll never have again
I know, I guess I really really know
Chorus
The day you went away
The day you went away
Pre-chorus 1
Chorus
Bridge
Why do we never know what we’ve got ’til it’s gone
How could I carry on
The day you went away
Cause I’ve been missing you so much I have to say
Been crying since the day
The day you went away
The day you went away
The day you went away
selamat malam! Waktu menunjukkan jam sepuluh, hampir setengah sebelas. Kedua matamu tampak lelah ditemani suara hujan yang seakan mengajakmu naik menuju benda empuk diujung sana. Namun apa daya, tugas untuk besok belum selesai, malah baru mau kamu sentuh. Parah sekali --'
Aku rasa, kamu layaknya Spongebob dalam episode diberikan sebuah peer oleh nyonya Puff, apa kamu ingat? Pasti ingat, karena dalam memorimu yang minim banyak ruang untuk beberapa potongan film kartun hahahahaha!
Dalam episode itu, Spongebob diberikan peer harus menulis 300 kata, apa saja yang tidak boleh dilakukan saat berkendara. Mudah memang, tapi tidak bagi mahluk kuning itu. Dia malah sibuk melakukan hal yang tidak penting. Mengobrol dengan pak pos, mengambil makanan di kulkas, heboh sendiri, menonton televisi, memberi makan Gary, dan tertidur diatas meja.
Itu hanya sebagai contoh, dan kamu sedang dalam posisi yang sama, Riska.
Tugas belum selesai, kamu malah sibuk dengan berbagai jejaring sosial (dan kamu malah posting tulisan ini), twitter, facebook, membuka file-file lama, mendengarkan musik, mencuci piring (padahal kamu paling malas melakukan hal itu), mencari barang yang tidak perlu dicari (diari masa kecil). Ngapain coba? Sedangkan tugas UAS dikumpulkan besok jam setengah sebelas siang dan kamu belum mulai? Oh Riska, gila apa kamu?
Dan sempet-sempetnya kamu mencari video spongebob episode itu -_____- *garuk2 kepala*
Seharusnya kamu mulai mengerjakan tugas sejak tadi siang, dasar pemalas. Ayo cepat mulai!
Yayaya ini adalah tulisan seorang yang malas mengerjakan tugas UAS-nya dan malah sibuk kutak-ketik ditempat yang bukan seharusnya (re: jejaring sosial) #curhat
Aku rasa, kamu layaknya Spongebob dalam episode diberikan sebuah peer oleh nyonya Puff, apa kamu ingat? Pasti ingat, karena dalam memorimu yang minim banyak ruang untuk beberapa potongan film kartun hahahahaha!
Dalam episode itu, Spongebob diberikan peer harus menulis 300 kata, apa saja yang tidak boleh dilakukan saat berkendara. Mudah memang, tapi tidak bagi mahluk kuning itu. Dia malah sibuk melakukan hal yang tidak penting. Mengobrol dengan pak pos, mengambil makanan di kulkas, heboh sendiri, menonton televisi, memberi makan Gary, dan tertidur diatas meja.
Itu hanya sebagai contoh, dan kamu sedang dalam posisi yang sama, Riska.
Tugas belum selesai, kamu malah sibuk dengan berbagai jejaring sosial (dan kamu malah posting tulisan ini), twitter, facebook, membuka file-file lama, mendengarkan musik, mencuci piring (padahal kamu paling malas melakukan hal itu), mencari barang yang tidak perlu dicari (diari masa kecil). Ngapain coba? Sedangkan tugas UAS dikumpulkan besok jam setengah sebelas siang dan kamu belum mulai? Oh Riska, gila apa kamu?
Dan sempet-sempetnya kamu mencari video spongebob episode itu -_____- *garuk2 kepala*
Seharusnya kamu mulai mengerjakan tugas sejak tadi siang, dasar pemalas. Ayo cepat mulai!
Yayaya ini adalah tulisan seorang yang malas mengerjakan tugas UAS-nya dan malah sibuk kutak-ketik ditempat yang bukan seharusnya (re: jejaring sosial) #curhat
"Kuliah di unisba teh udah laku belum ca?" Kata si Adi, teman dekatku semasa SMA. Pertanyaannya yaampun, menohok sekali --' "Aku mah nanti tiba-tiba di lamar we di abis wisuda. Teuing sama siapa hahahahaha" jawabku becanda setengah serius. Ya, tadi sore kami (aku,Adi, Menni) menghadiri undangan sweet seventeen-nya adik kelas, Bianda namanya. Meski tidak semua teman SMA-ku diundang, tapi acaranya cukup ramai. Bertemu lagi dengan mereka, Rindu!
(dari kiri ke kanan) Menni, Sutera, Bian, aku, Adi, Maudi |
ini nih si Adi |
Devi, aku, Menni, Bian, Maudi, Eria |
Sutera, Devi, Aku, Menni, Bian, Zelda, Nabila, Eria |
Juga bertemu dengan mereka, personil sebuah band kenamaan (bahasa guwee hahaha). Sebenarnya, aku tidak begitu akrab, mungkin karena terbawa suasana jadi aku dan mereka akrab dan tertawa lepas. Apalagi sama orang ini, Yoga. Sebelumnya udah pernah ketemu, tapi duluuuuuu banget jaman SMA dan hanya sekedar 'hai' ngga seakrab tadi. Dan ternyata orangnya, aduh. Ajaib juga ya! Ahahahahahaha! Mukanya yang kayak orang Jepang,adem ayem aja awalnya tapi pas dengan lagu ST 12 - Ladies Night. Langsung atraksi dia, tapi videonya ngga bisa dimasukin :(
kayak orang jepang kan si Yoga? |
Terimakasih Bian atas undangannya. Maafkan kalo aku sombong, bukan bermaksud loh biaaaaaaan :( "Ka ica mah sibuk di kampus kan ya?" aaaaa biaaaaan. Anyway, Happy birthday beauty! Enjoy with your 17th yes. Aku tiga tahun yang lalu umur segitu ahahahahaha! Sehat selalu, keep your chin up, sukses, dan segalanya pokoknya! Happy sweet seventeen, darling! :*
Kamu seperti sedang mencari sesuatu, tapi entah apa.
Kamu bisa tertawa seperti biasanya, teriak sana sini, bercanda tawa.
Tapi sadarkah?
Dalam setiap tawa dan canda,
kamu tetap sibuk dengan pikiranmu yang sudah sangat tau bahwa tidak ada lagi hal rumit disana.
Tapi kenapa?
Ada apa denganmu?
Padahal situasi sekitarmu sedang ramai, bahkan sangat ramai.
Aku tau kamu sering diam menjelang tidur.
memandangi bulan dan kucing, gambar dikasur atas milik adikmu.
Tatapanmu kosong, namun otakmu berpikir keras,
masih berkutat dengan hal yang sama.
Dan itu berlangsung lama sampai akhirnya kamu terlelap dan bangun siang.
Terus, terus dan terus seperti itu.
Hingga kini.
Malam ini.
Apa yang kamu cari?
Bukankah semuanya sudah jelas?
Bahkan sangat jelas.
Jangan mempersulit diri sendiri, Riska.
Dasar bodoh, UAS depan mata masih saja memikirkan hal itu. #Bloon.
#curhatlagi #menunggukantuk
Kamu bisa tertawa seperti biasanya, teriak sana sini, bercanda tawa.
Tapi sadarkah?
Dalam setiap tawa dan canda,
kamu tetap sibuk dengan pikiranmu yang sudah sangat tau bahwa tidak ada lagi hal rumit disana.
Tapi kenapa?
Ada apa denganmu?
Padahal situasi sekitarmu sedang ramai, bahkan sangat ramai.
Aku tau kamu sering diam menjelang tidur.
memandangi bulan dan kucing, gambar dikasur atas milik adikmu.
Tatapanmu kosong, namun otakmu berpikir keras,
masih berkutat dengan hal yang sama.
Dan itu berlangsung lama sampai akhirnya kamu terlelap dan bangun siang.
Terus, terus dan terus seperti itu.
Hingga kini.
Malam ini.
Apa yang kamu cari?
Bukankah semuanya sudah jelas?
Bahkan sangat jelas.
Jangan mempersulit diri sendiri, Riska.
Dasar bodoh, UAS depan mata masih saja memikirkan hal itu. #Bloon.
#curhatlagi #menunggukantuk
Iseng buka conversation e-mail kemudian hadir rasa, kangen.
Kangen rutinitas dulu.
Tawa, canda lepas, saling cerita, memberi masukan, ejek-ejekan, solusi, semuanya!
Sudahlah, ini yang disebut otak, hati dan sikap ngga sinkron.
Otak sudah sadar dan sangat tau kalau harus berhenti, tapi
hati dan sikap berkata lain.
Aneh dan sangat menjijikan. Yakali.
#Hooaaamm #gulingguling #nggabisatidur
Kangen rutinitas dulu.
Tawa, canda lepas, saling cerita, memberi masukan, ejek-ejekan, solusi, semuanya!
Sudahlah, ini yang disebut otak, hati dan sikap ngga sinkron.
Otak sudah sadar dan sangat tau kalau harus berhenti, tapi
hati dan sikap berkata lain.
Aneh dan sangat menjijikan. Yakali.
#Hooaaamm #gulingguling #nggabisatidur
Waaahh banyak juga! Udah tahun ke-2012, aku membayangkan tahun 1 kayak apa ya? *skip ca skip*
"tahun 2011 ngga kerasa ya ca" Kata Udin semalam pas kita semua merayakan tahun baru di rumah Koko. Iya, aku setuju sama si markudin. Kalo diitung kerasa banyak hari yang dilaluin, tapi pas dijalanin kok cepet ya? Aaaaaaaaa tahun 2011 banyak cerita! Banyak sekali!
Sedikit melirik agenda tahun 2011 lalu, ditiap bulannya ada hal yang.... nano-nano:
Awal tahun punya *ehem* pacar walau harus yu dadah yu babay dua bulan setelahnya.
Dipertemukan dengan teman-teman yang 'ajaib'. Entah mereka semua terbuat dari apa, bersama mereka merasakan semuanya. Canda tawa, kerjasama, kekompakan, saling melengkapi, semuanya!
Sepanjang bulan Juni yang Alhamdulillah sekali ;;)
Bulan Juli yang diisi dengan liburan menyenangkan bersama tiga teman. Dan awal perasaan yang tumbuh diakhir bulan ini.
Agustus, my month! 20 tahun di tanggal 16. Kejutan, rentetan liputan, kejadian-kejadian yang amajing! Bulan puasa, sahur, buka bersama, messenger-an sampai pagi, haha-hihi, lebaran! :)
September, ahahahahaaha! di agenda-ku isinya sama orang itu semuaaaa -_____- ngga juga sih, ospek jurusan yang melelahkan tapi menyenangkan, McD, Mie Reman, Lomie, ulang tahun Ibu juga Vika.
Oktober, juga sama. Pasang surut sih. Oiya, mendapat kabar yang lumayan mengagetkan di hari ke-empat. Karaoke box, CK depan BEC, Jambore Jurnalistik yang sukses, pasar malam, undangan, tugas yang membabi buta, liputan dan mulai bosan dengan per-ku-li-ah-an! -__-
November, samaaaaaaa! dari tanggal 1 sampe 30 didominasi sama dia lagi dia lagi (banyak juga ternyata) -___- Idul Adha, tugas yang ngga nyantai, bebek boromeus, mie kocok Jl Banteng, Contagion berempat, nonton Indonesia vs (siapa lupa) sendirian dirumah, KFC Pasirkaliki, terawangan yang bikin senyum-senyum sendiri tapi hasilnya *krik krik*, vertigo ibu yang kambuh.
Desember, hahahahahaaha! Geli. Gelas snoopy kesayangan pecah, laptop jatoh sampe sering nge-hang sampai sekarang, mood malas kuliah yang semakin menjadi-jadi, pesta kecil bersama mereka, tertawa sampai pengen pipis, dan akhir tahun yang indah :)
Semua itu ngga ada didalam resolusi aku tahun 2011, ada deng, itu poin nomer 1, tapi kan dadah juga akhirnya -__- Heuuumm resolusi itu penting ngga sih? Dari awal masuk kuliah sampe sekarang daftar wajib aku setiap pergantian tahun adalah, KURUS! Tapi eh tapi... kok ngga nyampe yaaaaaaa *kunyah biskuit* Dan tahun 2012 dibuka dengan insiden jatoh dari motor bersama Amet tadi sore pas mau pulang dari rumah Koko. Menghasilkan sedikit luka di lutut dan memar. Hahahahaha bodor!
Ah bikin resolusi lagi ah. Siapa tau buat tahun yang istimewa ini bisa terwujud? Amin :)
Insya Allah, Amin.
HAPPY NEW YEAR EVERYONE! :)
"tahun 2011 ngga kerasa ya ca" Kata Udin semalam pas kita semua merayakan tahun baru di rumah Koko. Iya, aku setuju sama si markudin. Kalo diitung kerasa banyak hari yang dilaluin, tapi pas dijalanin kok cepet ya? Aaaaaaaaa tahun 2011 banyak cerita! Banyak sekali!
Sedikit melirik agenda tahun 2011 lalu, ditiap bulannya ada hal yang.... nano-nano:
Awal tahun punya *ehem* pacar walau harus yu dadah yu babay dua bulan setelahnya.
Dipertemukan dengan teman-teman yang 'ajaib'. Entah mereka semua terbuat dari apa, bersama mereka merasakan semuanya. Canda tawa, kerjasama, kekompakan, saling melengkapi, semuanya!
Sepanjang bulan Juni yang Alhamdulillah sekali ;;)
Bulan Juli yang diisi dengan liburan menyenangkan bersama tiga teman. Dan awal perasaan yang tumbuh diakhir bulan ini.
Agustus, my month! 20 tahun di tanggal 16. Kejutan, rentetan liputan, kejadian-kejadian yang amajing! Bulan puasa, sahur, buka bersama, messenger-an sampai pagi, haha-hihi, lebaran! :)
September, ahahahahaaha! di agenda-ku isinya sama orang itu semuaaaa -_____- ngga juga sih, ospek jurusan yang melelahkan tapi menyenangkan, McD, Mie Reman, Lomie, ulang tahun Ibu juga Vika.
Oktober, juga sama. Pasang surut sih. Oiya, mendapat kabar yang lumayan mengagetkan di hari ke-empat. Karaoke box, CK depan BEC, Jambore Jurnalistik yang sukses, pasar malam, undangan, tugas yang membabi buta, liputan dan mulai bosan dengan per-ku-li-ah-an! -__-
November, samaaaaaaa! dari tanggal 1 sampe 30 didominasi sama dia lagi dia lagi (banyak juga ternyata) -___- Idul Adha, tugas yang ngga nyantai, bebek boromeus, mie kocok Jl Banteng, Contagion berempat, nonton Indonesia vs (siapa lupa) sendirian dirumah, KFC Pasirkaliki, terawangan yang bikin senyum-senyum sendiri tapi hasilnya *krik krik*, vertigo ibu yang kambuh.
Desember, hahahahahaaha! Geli. Gelas snoopy kesayangan pecah, laptop jatoh sampe sering nge-hang sampai sekarang, mood malas kuliah yang semakin menjadi-jadi, pesta kecil bersama mereka, tertawa sampai pengen pipis, dan akhir tahun yang indah :)
Semua itu ngga ada didalam resolusi aku tahun 2011, ada deng, itu poin nomer 1, tapi kan dadah juga akhirnya -__- Heuuumm resolusi itu penting ngga sih? Dari awal masuk kuliah sampe sekarang daftar wajib aku setiap pergantian tahun adalah, KURUS! Tapi eh tapi... kok ngga nyampe yaaaaaaa *kunyah biskuit* Dan tahun 2012 dibuka dengan insiden jatoh dari motor bersama Amet tadi sore pas mau pulang dari rumah Koko. Menghasilkan sedikit luka di lutut dan memar. Hahahahaha bodor!
Ah bikin resolusi lagi ah. Siapa tau buat tahun yang istimewa ini bisa terwujud? Amin :)
- 2012 yang (katanya) bakal terjadi sesuatu yang 'istimewa' disetiap bulan dan harinya. Kayak yang semalam Dimas ceritain, sereeeeeem! Ya Allah, apa iya yang diomongin orang-orang itu bakal terjadi? Wawllah Hualam. Kalaupun itu terjadi, semoga aku dan keluargaku dalam keadaan siap. Amin (ngeri beneran, takut)
- Sehat. Mengingat sehat itu mahal. Betul?
- Perkuliahan lancar. Ngga ada kata malas. Ngga kerasa udah masuk tahun ketiga di hutan belantara ini.
- Makin dekat bersama mereka yang ajaib. Ya, mereka yang extra ordinary!
- Keep chin up and be happy! Jangan terus mendayu-dayu, tetap tersenyum, canda dan tawa hahahahaha
- (masa harus bawa kata ini lagi? tapi gimana, emang belum kesampaian) Heuummm oke. Kurus! *krik krik*
Insya Allah, Amin.
HAPPY NEW YEAR EVERYONE! :)