Selamat malam tuan semut yang datang dan pergi sesuka hati kayak ingus. Baru saja kamu bilang kalo kamu lengkap layaknya pasar. Lengkap apanya? Mari aku ingat-ingat. Iya kamu menyebalkan, iya kamu baik walau lebih sering ngga, iya kamu ramah, iya kamu tukang bikin orang bingung, iya kamu lebay, iya kamu rese, iya kamu aneh, iya kamu pintar menyamar. Heummm, iya sih. Soal menyamar,...
Tadi, baru saja. Aku ditawari semangkuk baso yang sangat menggiurkan oleh seorang teman. Sebut saja, tuan Semut. Bihun sayur, dengan sambal dan cuka. Segar sekali! Kalimat yang diucapkan tuan Semut sangat meyakinkan. Tapi, entah kenapa aku menolak. Seperti ada sesuatu yang bilang "jangan ca, itu ada formalinnya. Ngga baik buat kesehatan, nanti kamu sakit. Susah sembuhnya" padahal? Itu adalah makanan favoritku! Favorit sekali!...
Ini tulisan pertama setelah hilangnya mood menulis menjadi trending topic di pikiranku. Bolehkah aku sedikit bercerita disini? Ah masa ngga boleh, ini kan duniamu, riska. *iya, ngomong sendiri lagi* Setiap ada hasrat menulis, selalu kayak gini tahapnya: ngetik - dibaca - CTRL A - delete. Selesai. Kenapa? Entahlah, aku juga bingung. Apa ada hubungannya dengan kalimat yang ditulisnya waktu itu? *mikir *gamau jawab....