Kereta! #2

February 21, 2012

Setelah melalui malam dengan susah tidur, ditemani si Tapir via sms, akhirnya aku terkapar sekitar jam setengah tiga pagi. Alarm HP-ku bunyi, jam enam katanya. Ibu juga membangunkan. Dan tau? Aku gampang sekali bangun! Padahal cuaca pagi itu cocok buat kembali menarik selimut. Demi kereta loh! :D

Beres-beres kamar, cuci piring, kemudian mandi. Ibu duluan ke sekolah, takut anak muridnya nunggu katanya. Selesai bersiap, bareng Yaya aku mengendarai si montok menuju sekolah Ibu. Sesampainya disana, sekitar 9 murid kelas 5 yang ikut. Badannya ada yang segede aku, ada juga yang kecil banget hihi. Lucu :)

Didalam angkot menuju stasiun! Yihaaaaa!
Ditemani rintik hujan, aku bersama rombongan anak kecil ini naik angkot menuju stasiun. Sepanjang jalan, aku menyeringai, senyum-senyum sendiri. Entahlah, bahagia banget rasanya bisa naik kereta setelah sekian lama. Terakhir waktu trip Jogja-Solo Juli lalu. Waaaaaaaaa!

Sekitar jam setengah sembilan sampai stasiun. Ibu beli tiket, aku menjaga 9 bocah ini (10 sama Yaya) takut-takut mereka berpencar. Berjalan melewati berbagai rel "jalur 3 ya. Keretanya warna oranye" kata Ibu memberitahu anak muridnya, aku mengikuti dari belakang. Ibu sengaja memilih hari Minggu, karena sepi. Kalau hari kerja, padet banget. Gitu katanya.

Aku masih dengan perasaan riang tapi ditambah sedikit kesal karena belum mengerjakan 'tugas biologi' pagi-pagi (ngerti lah ya). Tersenyum simpul aku melihat rangkaian gerbong, rel, dan aktifitas distasiun. 'Halo kereta, kita bertemu lagi!' kataku dalam hati.

Kereta dan rel. Mereka menjadi satu kesatuan, saling melengkapi. Rel akan useless kalau tidak ada kereta, juga sebaliknya. So sweet ya! :')



Rute pertama Bandung - Padalarang. Aku duduk memandang orang lalu-lalang. "jangan takut kelaparan kalo naik kereta ekonomi, tapi takut uang jajan abis gara-gara banyak tukang dagang" kalimat itu yang aku pegang. "naik kereta ekonomi berasa naik kereta makan" Itu kata Bapak. Dan memang, baru sampai stasiun Cimindi aja uang sudah habis 12.000 hahahahahaha emang dasarnya tukang jajan sih!

Murid-murid Ibu sangat antusias, sama sepertiku. Celotehan khas anak SD, aku melihat mereka seperti flashback ke 10 tahun lalu. Eh, masa-masa SD itu 10 tahun yang lalu ya? Ngga kerasa! Masa-masa dimana kegiatan diisi dengan bermain, tertawa, bersenang-senang, tanpa beban. Tidak seperti sekarang. Wuuuzzzz!

Uni (baju pink) masih menikmati perjalanan.
Lucu posisinya hahahaha. Rata-rata mereka baru pertama kali naik kereta. At the first time!



Uni, anak penjaga sekolah Ibu mulai pusing padahal udah dikasih antimo sama Ibu. Bingung, kok ada ya yang mabok naik kereta? Kan jalannya luruuuuuusss terus hahahahaha ada-ada aja :)


Aku sibuk memanjakan mata, melihat hamparan sawah yang jarang aku temui. "kamu mah kayak bule ih, suka liat sawah." Kata Bagas waktu aku bilang soal sawah. Yaiyalah, siapa yang ngga suka liat sawah? Hijau,  menyejukan mata bentuknya kayak karpet. Bagus, indah sekali :')

Dari balik kaca kereta, jadi harap maklum kalau burem ehehehe :D



Aku bermain dengan pikiranku sendiri. Naik kereta, bersama kalian (atau kamu gitu huahahahaha) bercanda bersama, mengomentari tukang dagang yang menjajakan dagangannya dengan cara unik, melihat pemandangan yang tidak biasa kita lihat. Sawah, sungai, pegunungan. Tertawa bersama. Intinya, aku ingin trip bareng kalian, teman-teman SD, SMP, SMA, Jurnalistik, kelas D. Pasti seru! Aaaaaaaaaaa mau! :')

Rute kedua, Padalarang - Cicalengka. Kami pindah tempat duduk, posisinya seperti naik kereta bisnis, saling berhadapan gitu. Enak sih, tapi jadi susah ngontrol murid Ibu, terbukti dengan HP si Icha yang hilang. Hayaaaaahh.. Memang harus ekstra hati-hati sih naik kereta ekonomi itu.

Tau ngga? Barang-barang yang dijual bikin pengen ketawa. Mulai yang masih normal, kayak air mineral, cemilan, buah, kipas, sampai  keset, lap, buku gambar, buku mewarnai, boneka, jarum pentul, klimaksnya adalah lem tikus.
"neng boneka Shaun the sheep neng" salah satu pedagang menawarkan pada anak-anak.
"waaaahhh shaun the sheep. Lucu ih. berapaan mang?" Tanya anak disebelahku
"10ribu neng. Sok atuh mangga" Mang boneka semangat
"ah, meni 10ribu ih mang, mahaaaal. seribu aja atuh" Ini anak sebelah nawarnya ngga kira-kira, pikirku.
"aah si neng, seribu mah cuma dapet kupingnya doang neng" kata si mamang boneka sambil ngeleos pergi. Aku menahan tawa. Ada-ada aja ini anak kecil ahahahahaaha!

Rute terakhir, Cicalengka - Bandung. Pindah tempat duduk lagi, Ibu ngerasa susah ngontrol anak-anaknya kalau di tempat duduk tadi. Selama perjalanan, kami ngga keluar kereta sama sekali. Benar-benar jalan-jalan naik kereta, tanpa turun. Cuaca hari itu konsisten. Mendung, diiringi hujan. Aku tersenyum memandang keluar melalui jendela. Menikmati hujan didalam kereta. Dua hal yang sangat aku sukai. Terimakasih, Tuhan :)

Kembali ke Bandung dengan perasaan senang. Masih ingin jalan-jalan naik kereta, tapi yang lebih jauh. Jakarta gitu misalnya, kalau Solo kejauhan, membutuhkan waktu yang panjang, nanti aja pas liburan ehehe :D

Nanti kita bertemu lagi ya, kereta! Meskipun banyak transportasi canggih lainnya, kamu tetap favoritku! Sampai jumpa lagi :)

You Might Also Like

0 komentar

Friends

Popular Posts

Part of