Aku, Kamu dan dinding tebal

September 14, 2011

Aku tidak memaksakan kehendakku padamu, tidak seperti aku padanya yang sedikit ngotot.
Karena,
aku tau bahwa bayang-bayang sosoknya sangat lekat dalam memorimu yang tersusun rapi dan,
aku menyadari bahwa ada dinding setebal tembok cina (atau bahkan lebih!) yang harus aku tembus agar aku bisa ada di posisi istimewa bagimu.

Bisa dibilang perasaanku padamu lebih realistis. Melihat keadaan ketebalan dinding yang sangat sulit ditembus, aku memilih untuk tidak berharap banyak. Belajar dari pengalamanku padanya yang kamu juga tau bagaimana kisahnya. Jika memang pada hasil akhir aku dan kamu hanya seperti ini ya ngga masalah karena dari awal yaa itu tadi, aku ngga berharap banyak. Jika hasil akhir keadaan berbeda dari sekarang (menjadi lebih dekat tentunya) aku bersyukur, karena bisa menembus dinding tebal yang ada didalam dirimu dengan menggunakan sinar laser ultraman. Kembali lagi pada realita yang ada. Aku ngga munafik, aku ingin menjadi seseorang yang berarti bagimu namun pada kenyataannya? Hal itu sangat sulit, hampir tidak mungkin. Menjadi adik (mungkin) atau teman berbagi cerita sudah menjadi kesenangan tersendiri.


aku ingin menjadi ultraman yang mengalahkan monster kuat, tangguh dan tebal dengan sinar laser kebanggaannya.

Tapi sekali lagi, aku realistis kok, ngga berharap banyak :)


#curhatlageeeeee

You Might Also Like

0 komentar

Friends

Popular Posts

Part of